07 June 2013

Akhirnya jadi penulis (lagi)

"Buku ini special untuk kamu, yang rela nggak jajan atau nggak beli pulsa demi membeli buku ini. Terimakasih, ya"



Tulisan diatas adalah tulisan yang pertama kali muncul ketika lo membuka halaman pertama dibalik cover buku kedua gue. Siapapun kalian, darimanapun asal kalian, dan walaupun kita nggak saling kenal, gue akan sangat berterimakasih jika kalian membaca karya ini, apalagi kalau membeli, terimakasih ya.. sekali lagi terimakasih.. *terharu* *peluk ciyum- satu-satu*


Setelah sekian lama gue menunggu, mulai dari gue belom disunat sampe sekarang gue belom disunat juga, akhirnya buku ini naik cetak juga, gue bahagia setengah mampus sampe akhirnya titit gue kesunat sendiri. Gue sendiri nggak ngerti (Kenapa bisa titit gue kesunat sendiri?), mungkin buku kedua gue ini membuat JIN tertarik untuk menyunat titit gue secara Goib, oke ini bohong, lupakan soal sunat. 



Kita kembali ke beberapa puluh juta tahun sebelum masehi..

Akhir November, 2012
Gue menatap kesekeliling ruangan, melihat seorang berkacamata dan berkumis tipis menghisap kepulan asap rokok yang berasal dari Mild menthol yang dibakarnya, ruangan begitu pengap tanpa adanya ventilasi yang terbuka, akhirnya gue bakar rokok juga. biar mampus sekalian.

"Jadi, Deadline lo Januari." Syafial, Editor buku ternama, Editor dari beberapa buku Legendaris, mungkin kalau dia hidup di zaman dulu, bisa jadi dia adalah editor Vasco De Gamma's Book (oke buku ini karangan gue aja sih, tau ada tau kagak -__-" )

"HAH?" Gue kaget.. 

"Iya, januari.. satu-janu-ari" Ucap bang fial tegas.

"Hmmmphh...." gue mendesis pelan, persis medusa abis nge-beer.

"Tapi desember gue uas bang.." Niat hati ingin protes, tapi apa daya.

"Hmmmmmssstt..." Gantian bang fial mendesis, 

"Bang lo kenapa bang..." Gue menepuk pundaknya
 
"Ssssssstttt..." bang fial terus mendesis

"Bang sadar bang..." Gue panik, gue mengguncang2 tubuhnya

"ARRRRRRRGHHH" bang fial mengamuk.

"ARRRRRRRRRRRGHHH" Gue panik, ikutan mengamuk.


Gue kebangun, ternyata cuma mimpi. pfffftt..

Gue baru saja mengingat kejadian kemarin, gue baru saja bertemu editor gue bang Fial, dia memberi waktu 1 bulan untuk penyerahan naskah buku kedua gue ini. dengan sebuah outline yang sempurna. oke nggak sempurna juga sih, emangnya lagu andra & the backbone. Pagi itu gue terbangun, gue santai-santai tanpa peduli naskah gue yang tinggal 1 bulan lagi itu, saat ini, gue baru nulis 1 bab. 


Desember 2012
Entah kekuatan dari buah iblis mana, Gue bisa mendapatkan kekuatan seperti ini, gue bisa mengeluarkan api dari hidung (apaansih ndil). oke serius, jadi waktu desember itu gue ngebut ngerjain naskah, setiap malem gue ngetik, dan waktu yang paling nyaman untuk gue menulis adalah sekitar jam 3 pagi sampai jam 6 pagi, dalam diri gue, gue berkomitmen, sehari harus dapat 10 lembar. dan gue bisa melakukannya. cerita mengalir begitu saja di dalam otak gue, begonya banyak yang melenceng dari outline. Sampai akhirnya di suatu pagi, hari sedang hujan, dan gue menulis kalimat paling sakral dalam menulis sebuah cerita, kalimatnya adalaaaaah, "Kamu mau nggak jadi pacar aku?" Oke ini ngaco, yang bener gini -> "TAMAT" dan gue tersenyum bahagia melihat naskah gue selesai. Rasanya saat itu juga gue pengen buka celana sambil joget2 di tiang bendera..

"Kuatkan diri didalam hati, kamu pasti bisa, kamu pasti bisa, kamu pasti bisa!!"

Tepat tanggal 1 Januari, Gue langsung mengirim naskah itu ke bang Fial, via SMS.. jadi semua tulisan gue, gue ketik lagi di hape. terus gue sms ke bang fial sang editor. untungnya gue pinter, gue baru sadar kalau hal ini nggak berguna dan bego banget, akhirnya nggak jadi kirim via sms, tapi kirim via BBM biar lebih irit pulsa. Stupid abis lo ndil


Sebulan nggak ada kabar.

Akhirnya, gue janjian untuk bertemu kembali dengan bang Fial, tepat di kantor penerbit bukune.

"Naskah lo banyak yang melenceng dari Outline sih Ryan?" Tanya bang fial

"Gatau tuh bang, gue juga bingung.."

"Yaudah, mending sekarang kita pikirin judul"

Selagi kita berdua pusing memikirkan Judul yang tepat untuk buku ini. Kemudian @Fazameonk (komikus, si juki & pocong pinky, sekaligus ilustrator novel pertama gue, boys will be boys) dateng..

"Kundil.." Gue menjabat tangan faza

"Faza.." Jawabnya.

"Wah, lo ilustrator buku pertama gue yak?" 

"Hehehe..." Faza nyengir, kumisnya terlihat menawan.

"Sekarang, mari kita berpikir sejenak, untuk judul yang tepat buat buku ini" Usul bang Fial

"Kisahnya tentang apa ndil?" Tanya faza

"Kisah Persahabatan 3 cowok kece nan gaul" jawab gue sambil benerin kerah. "Tapi bego2 semua" lanjut gue lagi


Satu jam berlalu..

dua jam....

tiga jam... 

Kita bertiga mikir sampe mampus..

Dan kesimpulan hari itu, kita bertiga sama sekali nggak nemuin judul yang pas buat buku ini,


Sebulan berlalu...

Dua bulan nggak ada kabar...

Tiga bulan nggak ada kabar..

Dua tahun nggak ada kabar..

Buset ini naskah apa bang toyib sih!

Sekitar bulan April, gue bertemu kembali dengan sang editor, saat pertama kali melihat editor gue yang satu ini, gue langsung nahan ketawa karena dia cukur kumis, mihihihihihi...

"Naskah gue gimana bang? kapan terbit? judulnya jadi apaan? dia baik-baik aja kan? terus selama ini siapa yang ngingetin dia makan? siapa sekarang pacarnya? dia kalo sakit minumnya panadol apa paramex?" Gue langsung menghujani bang fial dengan segudang pertanyaan.

"Masih ada... secepatnya.. belum tahu nih.. alhamdulillah baik... ada si galih... kayaknya sih pacaran sama galih... kemarin sih dia minum obat dari nanas muda" semua pertanyaan dijawab sama bang fial.

"APAH?! NANAS MUDA???" 

Lalu, ada hening yang sangat panjaaaaaang..

Saat itu ada editor lain, bang edo, juga ada Galih si admin bukune, mereka berdua ikutan berpikir untuk mecari judul yang pas buat buku ini, Mulai dari The poncer, tiga sekawan, three mas kentir, Bandung lautan asmara, papa_jahat.3gp dan masih banyak lagi yang berhubungan dengan angka 3. Kita ber-empat sibuk mikir, dan akhirnya..

"Gimana kalo Satu per Tiga" Bang fial nyeletuk

"GUE SETUJU!" Entah kenapa, gue sangat menyukai celetukan bang fial.

"Gimana lih?" 

"Nah bagus tuh.."

"Tapi, intisari dalam ceritanya, kayaknya nggak masuk deh" Usul bang Edo

"Bener juga.."

"Mungkin, ada baiknya kalau beberapa judul yang kita tulis tadi, di polling dulu"

"Okeh" Gue menggangguk setuju.


Sejak pertamakali bang fial nyeletuk, "Satu per tiga" Entah kenapa, judul ini terdengar begitu menarik di hati gue, gue udah terlanjur jatuh cinta sama celetukan bang fial, ah andai aja bisa gue nikahin. Akhirnya gue berusaha mempertahankan judul ini. gue sampe minta bang fial buat perjuangin celetukannya itu, supaya dapet persetujuan dari seluruh crew bukune. dan tibalah waktunya, untuk polling cover..



(Polling cover dari kak gita, ilustrator bukune)


(Alternate cover, tiga sekawan. dibuatin langsung sama @si_mamon )



Saat melihat judulnya, gue mau pingsan..

Iyap, waktu polling cover pertama, gue langsung lemah, karena judul buku gue jadinya TIGA SEKAWAN, ini udah kayak judul buku anak SD, ARRRRRRRRGH hati gue menjerit, dada ini terasa sesak, seakan sulit bernafas, oh.. pantes aja gue lagi nyelem di kolam renang.

Gue sempet twitpic,  dan tanggapan temen-temen follower sendiri sangat membuat gue lemah tak berdaya, bahkan ada yang bilang begini.

"Bang ndil, kalo buku lo judulnya TIGA SEKAWAN, gue nggak mau beli!"

Jleb..

Gue nyaris putus asa, untungnya bang fial menenangkan gue..

"Tenang ndil, itu judul masih tentative, belum fix ko. santai"

Ah syukurlah, gue bisa bernafas lega, tapi gue tetep dibayang-bayangi oleh judul ini, itu mengerikan sekali sob..

Gue berusaha setengah mati, supaya judul buku kedua gue nggak kayak gini, bang fial memperjuangkan judul satu per tiga, yang entah apa maknanya. Gue sendiri kalo ditanya "Kenapa sih ndil? lo pengen banget judul satu per tiga?" gue cuma bisa menjawab sekenanya "Feeling gue bagus di judul itu"

"bang, gue pengen judul buku gue satu per tiga, tolong diperjuangin ya. yang gue pengen cuma judul ini"


Mei, 2013

Elly. salah satu editor bukune mengirimi gue message via bbm.

-ndil, judul lo di terima tuh, udah fix, judulnya SATU PER TIGA-

Gue langsung loncat dari lantai 4 gedung kampus gue.

"YEAAAAAAH!" jerit gue bahagia, penuh kemenangan.

Gue langsung ngucapin terimakasih buat bang fial, lo bener-bener editor paling kece sedunia!"

Dan... INI DIA COVERNYA...


TARAAAAAAAAAAAAAAAAAA..........


 Coming soon!





7 comments:

  1. PERTAMAX!

    Wow~ akhirnya bertelur juga :3 Congrats, bang! Bagi yang gratisan dong (?) #eh

    ReplyDelete
  2. gak mau beli ah. minta gratisan pas launching aja.

    ReplyDelete
  3. bang bodo gw harus punya tuh buku bang :D

    ReplyDelete
  4. Wuihhh selamet ya bang.. akhirnya bisa memperjuangin itu judul :p ditunggu ya!

    ReplyDelete
  5. MAAK GUE PENGIN JADI PENULIS MAAK!

    ReplyDelete
  6. Semoga laris ya ndil. Aminnnnnn!!

    ReplyDelete