26 March 2013

Loves Leave - chapter 3


Ninda menatap ke arah gue, dan gue juga menatap wajahnya, kemudian Ninda tersenyum simpul. Saat itu gue hanya bisa bergumam di dalam hati "Entah apa yang dipikirkan tuhan ketika dia menciptakan kamu ke dunia, mungkin saat itu seluruh bidadari turut menyaksikan, dan kemudian mereka iri kepadamu" Saat itu juga gue jatuh cinta. Orang yang sedang jatuh cinta itu lebay, seakan Bioskop ini milik berdua, seakan bumi gonjang-ganjing, ki joko bodo naik biang lala, Justin Bieber berenang di ancol, dan siwon suju naik haji...  cepet ya? baru pertama kali bertemu padahal. Mungkin, ini bukanlah cinta pada pandangan pertama, tapi cinta pada senyuman pertama. #aseeek #puter-putersempak


Gue nggak mau terlalu cepat mengambil keputusan, gue tahu kok Ninda juga suka sama gue, buktinya dadanya tangannya aja mau gue pegang. itu udah termasuk salah satu sinyal positif dari Ninda. Tapi gue nggak mau terburu-buru, dari segi fisik, Ninda itu 90% lah. cowok manapun yang melihatnya nggak akan pernah bosen, serius. Dan satu hal lagi. Keteknya itu lho.. Waangiiiiiiii banget, gue sempet ngendus-ngendus bau badannya waktu di bioskop.. dan yang jelas Ninda lolos seleksi laaah..


Tapi tunggu dulu. Dalam perjalanan pulang gue sempat meminta izin untuk merokok, gue emang suka nyetir sambil ngerokok, apalagi sambil dirokok Dan disinilah terjadi, hal yang membuat gue berpikir kembali untuk menjalin hubungan yang serius dengan Ninda.




"Aku ngerokok ya? boleh" Gue membuka kaca mobil

"Iya boleh" Jawab ninda

"Aku juga ngerokok ya? boleh?" Lanjut Ninda

"Kamu ngerokok?" Tanya gue heran

"Hehehe" Ninda mengeluarkan rokok mild putih dari tasnya, kemudian membakarnya.

"........"

"Emangnya mantan kamu yang dulu, nggak ngelarang kamu ngerokok gini?" Tanya gue heran

"Enggak, dia malah suka sama cewek yang ngerokok"

"..........."

Akhirnya kita berdua ngerokok bareng..

Sebetulnya, gue adalah tipikal cowok yang paling benci kalau ngeliat cewek ngerokok, bukan karena gue rasis atau apalah, karena menurut gue, cewek kalau ngerokok itu nggak bagus, kesannya jelek, nggak etis aja gue ngeliatnya. nggak suka pokoknya nggak suka! titik. gue ngeliatin cara Ninda ngerokok, ternyata dia nggak bisa ngerokok, soalnya asapnya nggak ditarik, tapi kadang ditarik juga dikit. masih belajar merokok nih anak, beda sama gue yang udah kenal rokok dari kelas 3 SD..


Selain nggak suka sama cewek perokok, gue juga nggak suka sama cewek Dancer. Alasannya simpel "She's not loyal" Gue pernah dua kali pacaran Sama anak Dance, dan endingnya apa? baru putus beberapa hari, eh dia udah jadian sama lain. seenggaknya kayak gue kek gitu, abis putus jomblo dulu 5 tahun baru dapet lagi yang baru. hih! Sorry ya buat semua cewek-cewek anak dance, walaupun gue tahu nggak semua dari kalian seperti itu. Hanya masa lalu yang membuat gue jadi seperti ini, gue sempat trauma sama cewek dancer, dimata gue cewek dancer itu -100


"Besok ada acara?" Gue bertanya ke arah Ninda yang sedang asik memainkan rambutnya

"Kayaknya aku besok ada job deh, tapi nggak tahu juga, belum dikabarin" Jawab Ninda Sambil membelai rambut hitamnya..

"Job apa?"

"Job Nari.."

"Lho? kamu dancer?"

"Iya... hihi" Ninda tertawa kecil

Oke, -2 buat Ninda..


Tepat pukul 11 malam, kita sampai di Sebuah rumah kost berlantai 3, disinilah Ninda ngekost, karena dia tinggalnya jauh, Rumahnya dia ditangerang.

"Makasih ya ndil, buat malem ini.." ucap ninda sebelum akhirnya membuka pintu mobil dan keluar

"Iya nin.. sama-sama, aku langsung pulang yah, udah malem.. takut Pipih sama Mimih Cemas hehehe"

"Iya hati-hati.. byee" Ninda melambaikan tangannya, dan senyum maut itu keluar lagi, membuat otak gue kembali tak terkontrol, Anjriiiit.. itu senyuman paling syahdu sedunia. :*

Selama perjalanan pulang, gue senyum-senyum sendiri, bahkan ketika membayar tol, mas-mas pintu tol gue senyumin sampai-sampai dia menatap gua aneh. bodoamat. jatuh cinta men... dunia ini milik berdua, yang laen cuma ngontrak.


Sesampainya dirumah, gue langsung loncaaat ketempat tidur, handphone gue peluk tepat di dada sambil menunggu balasan pesan dari Ninda. Gue senyum-senyum unyu sambil menatap langit-langit plafon kamar. Bunyi jangkrik malam itu juga menemani hati yang sedang berbunga-bunga. Bulan seakan jatuh ketika gue membayangkan sosok Ninda, Anjrit... ini gue kenapeeeeee?

Keindahan senyummu 
Membuat aku tak kuasa
Menahan gejolak yang ada di dalam dada 

Jantung ku berdetak kencang 
Hei cantik kau sungguh menggoda
 
Somebody please stop the moon from falling down
cause i’m falling in love tonight
Somebody please stop the moon from falling down 
cause i’m falling in love with you..
.Tompi - I Am Falling In Love


Gue nggak mikirin lagi soal dia merokok, karena merokok bisa dihentikan dan soal dia anak dance gue juga nggak perduli lagi, karena nggak semua cewek dancer itu nggak setia. Sekali lagi gue tegaskan : Orang yang sedang jatuh cinta itu lebay, Apapun bisa berubah karena cinta,  gue pun begitu...

*Peluk hape* *Ciumin foto Ninda* :3

:******


Bersambung

1 comment:

  1. lucu!!!seru!!! Dikentangin pula akhirnya hahaha. lanjutkan pak.

    ReplyDelete