29 March 2013

Loves Leave - chapter 4


"Kita mau kemana sih?" Tanya ninda yang terlihat kebingungan

"Ada deeeeh." Jawab gue sambil naik turunin alis.

Kemarin, setelah gue jalan sama ninda, hari ini gue dan Ninda janjian kembali, Rencananya gue mau ngajak dia ke suatu tempat yang sangat gue sukai untuk sekedar menghilangkan penat di ibu kota. Tepat jam 5 sore gue menjemput Ninda di depan kost-nya.

"Aku tahu.. kita mau ke puncak ya?" Ninda tersenyum

"Hehehe..."

Sepanjang perjalanan, sambil menyetir gue terus melirik ke arah kaca tengah mobil, dari sini gue menyetir dengan keadaan setengah tidak fokus, mata kiri gue memandang wajah Ninda, dan mata kanan gue ngeliat ke jalan, oke sekarang mata gue jadi jereng.

"Nin.. lo tau donat j.co yang rasa coklat?" Tanya gue

"Tau.. emang kenapa?"

"Sekarang gue lagi ngeliat yang lebih manis dari donat itu" Gue menunjuk dia dari kaca tengah.

"Ih kamu gombal abis."

"Eh aku serius lho. hahahaha" Gue tertawa.

Ninda mencubit perut gue.



Hujan deras turun disepanjang jalur tol Jagorawi, Ninda yang hari itu hanya mengenakan Kardigan sebagai jaketnya terlihat kedinginan, Gue sebagai cowok melihat cewek yang kedinginan bawaannya pengen angetin aja deh.. *beliin kompor*

"Nih kamu pake jaket aku"

"Nggak ah, nanti kamu kedinginan"

"Udah nggak apa-apa pake aja"

Gue memegang tangan Ninda..

"Tuh kaaan, tangannya dingin." <-- Bilang aja lu olang mau pegang-pegang tangan cewek -_-

Akhirnya Ninda memakai jaket gue. Saat itu juga, gue berasa jadi cowok paling macho didunia, seperti di film-film romance yang sering gue tonton, si cowok memakai-kan jaket kepada cewek yang dicintainya. so sweet abis. gue nangis kalo lihat adegan itu, iya gue emang cengeng.

Jalur puncak sore itu, tidak terlalu macet, gue nyetir sambil terus nikmatin wajah manisnya Ninda. Subhanallah, gue nggak ada bosen-bosennya memandang cewek yang satu ini. Gue udah nggak kuat lagi, saatnya gue mengatakan perasaan gue sama dia..

"Nin..." Gue menatapnya

"Hem?" Ninda terlihat bingung

"Nin... lo.....ehmm,... ehhh...ntu...aaa"

" ?????? "

"eemm lo, mau nggak jadi...."

"NDIL AWAS NDIL !!!!!!!" Jerit Ninda.

"ARRRRRRRGHHHHH"

"AWAS NDIL AWAS GOBLOK..."

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK"

Mobil gue nyaris nyusruk ke jurang.

"HAMPIR AJA!"

"Huft..."

"Kamu nyetirnya yang fokus kenapa sih"

"Iyaa.... iyaa" Gue ngelap keringet dingin.

-_________________-


Tepat pukul 7 malam, kita berdua sampai di sebuah tempat di puncak pas. Nama tempatnya adalah Gantole, tempat untuk bermain Paralayang. Mesjid Atta-awun terlihat berdiri dengan megahnya dari atas sini, dari sinilah kita berdua bisa melihat indahnya kota bogor dengan hawa yang lumayan dingin. Kalau malam hari, kita bisa melihat kerlip lampu-lampu kota yang begitu indah sekaligus hamparan bintang di langit. Romantis ya? :')


Gantole, Puncak, jawa barat



Gue memesan kopi dan bandrek, lalu duduk berdua sambil bercanda-canda. gue inget banget saat itu adalah saat paling menyenangkan ketika gue bersama Ninda. Gue pengen Ninda jadi pacar gue. udah Fix ini!

"Ceritain masa lalu kamu dong" Ninda menyuruh gue menceritakan masa lalu gue.

"Hemm.. aku tuh, pacaran nggak pernah lebih dari 6 bulan" Jawab gue

"Oh ya? sebentar amat"

"Iya.. 6 bulan itu udah rekor banget deh. hehe"

"Aku aja paling lama 2 tahun"

"Wow.. hebat banget. kok bisa putus? 2 tahun sama siapa?"

"Iya sama mantan aku yang sering ngata-ngatain aku itu, sama dia 2 tahun"

"Wah pantes, dia nggak bisa kehilangan kamu banget kayaknya ya hahaha"

"Taulah ya, udah males sama dia"

"Aku lebih parah, dulu pernah di Phpin, setahun lagi diphpin-nya" Ini gue malah curhat -_-

"Aku juga pernah di Php-in, itu waktu baru putus sama mantan aku yang 2 tahun itu"

"Sama dong kita, *toss*"


Malam yang terasa dingin seolah menjadi hangat karena perbincangan kita, tidak terasa waktu sudah hampir pukul 9 malam, waktunya kita pulang, karena kostan Ninda diberi batas waktu hanya sampai jam 10 malam. lewat dari itu gerbang akan ditutup, gue buru-buru balik nganterin dia ke rawamangun lagi.

 Oke kesempatan terakhir gue buat nembak dia, di perjalanan pulang..

Diperjalanan pulang dari arah gantole - rawamangun, gue hanya menyetir dengan satu tangan, tangan satunya? pegangan tangan dong sama Ninda. Tolong buat jomblo-jomblo yang kesepian, please banget kalian nggak boleh iri yaa sama gue. Biasa broh, lagi dimabuk cinta.

*Nowplaying Armada - dimabuk cinta*

#BerakLuNdil..


Dan gue inget banget, waktu itu di jalan tol jagorawi. hujan kembali turun dengan derasnya. gue menyatakan perasaan gue.

"Nin.. lo mau nggak jadi pacar gue?"

"Nggak kecepetan nih ndil?" ninda tersenyum sipu.

"Jadian aja dulu, Pdkt mah urusan belakangan" Kata gue pede, padahal diterima juga belum tentu..

"Mau ya?" Gue nyengir lebar.

"Iya..."

"YES !!!"

Ninda resmi jadi pacar gue..

Hingga akhirnya, kita sampai di rawamangun, mobil terparkir di depan gerbang kost-kostannya..

"Makasih ya, untuk hari ini" Kata ninda

"Iya sama-sama"

Terus gue bingung, kok nih orang nggak turun-turun ya dari mobil.. -___-

"Kok kamu nggak turun?" Gue ngeliatin dia

"........." Ninda ngeliatin gue


Kita berdua saling tatap...


Ninda mendekatkan wajahnya kearah wajah gue. perlahan...


Wajah gue juga mendekat..


Gue menggenggam tangannya...


Ninda memejamkan matanya....


Gue merasakan nafasnya...


Kemudian membiarkan mata ini terpejam.



"Love you..."













Bersambung.....

1 comment:

  1. ini sebenernya rada kentang gimana gitu
    ckck, ndil-ndil, makin oke aje lu
    ditunggu sambungannya!

    ReplyDelete