21 March 2013

Negeri diatas awan - part 12

Hargo Dalam, 26 januari 2013

Warna langit berubah kebiruan, kabut tebal mulai menyelimuti tempat ini, tidak lama setelahnya, hujan gerimis turun, mendadak suhu menjadi sangat dingin. Gue melihat ke arah jam di pergelangan tangan gue, sekarang sudah menunjukan pukul 16.00. Biarpun disini begitu dingin, suasana hangat oleh canda begitu terasa di sebuah tanah datar tempat rombongan kita mendirikan tenda. Ambon memutuskan kita tidak summit (ke puncak) hari ini, rencananya kita Summit besok pagi, pas sunrise, jadinya kita ngecamp lagi, menikmati malam terakhir di gunung lawu.

saat ini gue sedang berada di dalam tenda Bang Durek. bersama dengan Ean, Bang Durek, Fricsha dan Asa. kita bercanda-canda sambil menikmati hangatnya kopi.

"Bang dur, tadi nggak sempet ke mbok yem, gue pengen kenalan kan.. kesana yuk" Ajak gue ke bang durek

"Ah males ndil, udah pewe disini" Jawabnya.

"An, lu mau ke warung mbok yem nggak?" kali ini gue bertanya kepada makhluk besar gondrong disebelah gue..

Rehan atau biasa dipanggil Ean ini adalah manusia yang sangat seram, lo kalau ngeliat dia juga pasti bakalan takut. percaya sama gue, nih orang serem banget. rambutnya gondrong lurus seperti habis direbonding, giginya memiliki <spasi> yang sangat lebar, bisa buat ngumpetin duit gopean di sela-sela giginya. udah gitu rehan ini hitam. jahat.. pokoknya aura negatif ada di dia semua. hahaha *di geplak ean*



Kalau lo mau tahu seperti apa bentuknya si ean? coba perhatikan gambar di bawah ini..






Anjirr serem yak? Lo jangan macem-macem sama dia deh, daripada lo di bacok. sungguh mengerikan orang ini..






Tapi, gue punya fotonya Ean versi feminim lho..





Cuma pake shampoo ko..

Ada lagi foto Ean yang paling cantik.



Rehan purnama, Walaupun orang ini Kelihatan seram, padahal aslinya mah nggak serem sama sekali! dongo iya.. Rehan adalah salah satu orang paling lucu yang pernah gue kenal seumur hidup, twitternya @eansipit baiknya sih nggak usah di follow, dia nggak pernah ngetwit soalnya..

Rehan ini anak yatim, begonya dia sendiri bangga dengan keyatimannya -__-,

"WOOOYY GUE LAPER, LO SMUA KAGA KASIAN AMA ANAK YATIM?" Jeritnya dari dalam tenda, semua yang mendengarnya langsung ngakak..

-----------------------------------

"Dil, gue pengen boker nih dil, ada wc umum nggak ya?"

"Mana ada kampret." jawab gue,

"Gue pengen boker nih ndil, tapi takut Bunda gua tau.. anak semata wayangnya, hasil peninggalan almarhum suaminya, berak di gunung.." Ean bercerita dengan paras wajah sedih "Pasti bunda gue khawatir ndil, sedih dia melihat anaknya eek nggak pake air."

Gue ngeliat expressinya saat itu, langsung ketawa ngakak nggak berhenti.

"Tahan aja an, gue aja dari kemaren belom boker juga ini. mendingan sekarang lo temenin gue ke mbok yem"

"Kaga ah, males! dingin bego.." Ean merebahkan dirinya didalam tenda

 Gue memutuskan keluar tenda, pas gue memakai sendal.. buset dah itu sendal gue rasanya udah kayak sendal abis dimasukin freezer, dingin banget!! gue membakar sebatang rokok, kemudian berjalan sambil ditemani rintik gerimis sore itu. Dari tenda lain terdengar ada yang sedang karaokean, itu si Baim dan Sambas.

"Im.. Baim.." Gue memanggil Baim dari luar tenda

"Kenapa ndil?" Kepala baim muncul dari resleting tenda.

"Temenin gue ke mbok yem sekarang, cepetan.."

"Jajanin yak? hehe"

"IYE!! Lu tuh emang dari SD nggak pernah jajan"

"Mbas mau ikut nggak?" tanya gue

"Kagak ah" Sambas males

Akhirnya Gue dan Baim memutuskan untuk pergi ke warung mbok yem. keren ya? ketinggian 3000 nih warungnya. pertama kalinya seumur hidup gue pergi kewarung yang berada di ketinggian 3000 mdpl...


Jarak antara tempat ngecamp rombongan gue dengan warung mbok yem tidak terlalu jauh, hanya berkisar 60 meter saja. Sebelum sampai di warung, gue dan Baim melewati pertigaan jalan, ke-kiri adalah jalur menuju puncak lawu, dan ke-kanan menuju warung mbok yem, nah di pertigaan jalan ini, gue dan Baim bertemu dengan seorang lelaki yang memakai jaket berwarna hitam,

"Permisi mas.. lihat temen saya nggak?" tanya lelaki itu

Gue yang lagi jalan, dan nggak tahu apa-apa ya langsung jawab

"Waduh nggak lihat mas? mas pendaki juga? dari mana?" jawab gue sok akrab

"Saya dari bogor mas, cuma berdua kok, kalau mas-nya dari mana?" dia balik bertanya

"Oh kita dari depok, 26 orang." Dijawab sama Baim..

"Emang temennya kemana mas?"  Tanya gue

"Tadi sih, kita berangkatnya bareng, ngambil air tapi terpisah gitu"

"Mungkin temennya udah balik ke tenda kali, emang mas'nya ngecamp dimana?"

"Saya ngecamp di atas, dipuncak.."

Buset emang nggak dingin apa? -__-

"Gini aja mas, kita mau ke warung, di sebelah situ. mas mau ikut? kali aja temen mas ada di warung itu juga" Gue menjelaskan.

"Oh boleh deh mas."

"Yaudah yuk ikut aja mas" ajak Baim

Gue dan Baim berjalan beberapa meter kedepan, lelaki berjaket hitam itu mengikuti tapi... pas gue nengok kebelakang.

"Lho? mas-nya tadi kemana im?" Kata gue sambil nengok ke belakang.

"LAH? kok ngilang" Baim kaget.

Sejauh mata melihat ke arah belakang, hanya kabut yang terlihat. ini mengerikan, perasaan tuh orang tadi ngikutin gue, sumpah demi allah.. gue dan Baim jalan cepet-cepet supaya cepat sampai di warung mbok yem.. dan akhirnya sampe juga. fiuhh.

"Kejadian yang kita alamin barusan, jangan lo ceritain ke anak-anak ya ndil" bisik baim

"Iya..." bibir Gue menjawab sambil gemeter.

Suasana warung ini sangatlah hangat, ada seorang ibu yang sedang menggoreng, gue menebaknya kalau dia adalah mbok yem, wanita perkasa yang mendirikan sebuah warung di puncak gunung seperti ini. Selain mbok yem, juga ada seorang asistennya, laki-laki berusia sekitar 30 tahunan yang sedang melayani para pendaki di tempat ini. warung ini memiliki fasilitas listrik menggunakan diesel. gue merasa sangat hangat di tempat ini. pikiran buruk soal mas-mas yang kehilangan temannya tadi (tapi hilang juga dari pandangan gue -_-) seketika mulai gue lupakan.. sampai akhirnya gue berbicara dengan seorang pendaki dari purwokerto.


"Dari mana toh mas?" Tanya pendaki asal purwokerto itu

"Saya dari depok mas" jawab gue

"Oalah jauh toh, baru pertama kali naik lawu? lewat jalur mana?"

"Iya mas baru pertama kali, lewat jalur cemoro kandang, saya kira warung ini tutup hehe" kata gue senyum maksa.

"Iya kemarin warung ini tutup, mbok yem nggak jualan 10 hari, cuaca lagi nggak bagus"

"Oh gitu ya mas.."

"Iya alhamdulillah banget, dari kemarin mbok yem sudah buka. ya saya nginep disini aja, hehe" Katanya sambil menyeruput teh panas.

"Berapa orang mas, rombongannya?" tanya dia lagi

"26 orang mas"

"Walah rame ya"

"Eh kalian ngecamp dimana? jangan dipuncak ya.. takut cuaca tiba-tiba badai" Katanya lagi

"Iya mas, saya di sebelah kok, di pos gitu"

"Iya, soalnya kemarin ada yang ngecamp di puncak, terus meninggal kena badai.."

Jleb.....

"Berapa orang yang meninggal mas?"

"Dua orang"

"Meninggal kenapa mas?"

"Hipo... Kedinginan"

Gue dan Baim langsung shock.. jadi yang tadi kita temuin ?!#(*(^&%$#@#$@!#??!!



Bersambung.....

4 comments:

  1. Serius ini? Sumpah? Anjir serem banget, tapi kan kata baim gak boleh diceritain kok malah lo post diblog? Haha

    ReplyDelete
  2. Nambah part, nambah serem, semangat bang 1 part lagi ye, trus buat buku lagi lah *nyengirkebo*

    ReplyDelete
  3. ayooooodong lagi bang :D gw baru tau mlm ini nih kalo ada crta NDA :D buset mrinding juga bacanya malem2 pas mlm jumat kliwon lagi -_-"

    ReplyDelete