Negeri diatas awan - part 5

Perlu kalian ketahui, untuk mendaki gunung lawu, ada 2 jalur pendakian utama, yang pertama adalah Jalur CEMORO SEWU. jalur ini bisa dibilang lebih terjal tetapi jaraknya lebih dekat untuk bisa sampai ke puncak Lawu. Karena banyak dari rombongan pendaki ini adalah pemula, makanya Ambon memutuskan kita semua berangkat dari jalur CEMORO KANDANG. Jalur yang katanya lebih banyak landainya. Dari kedua jalur utama tersebut masih-masing terdapat 5 pos.. sekarang kita berada di pertengahan Jalur cemoro kandang, menuju pos satu..

Ambon memerintahkan 10 cewek untuk jalan duluan didepan, didampingi olehnya, sedangkan yang cowok memback-up dari belakang. gue berada diposisi paling belakang, bersama Adit (yang ini strong man, anak Mapala, badang gede, udah biasa lari sprint kalau naik gunung), Sambas, Baim dan Ean.




25 januari 2013, pukul 14.00
Dari sepanjang perjalanan, pemandangan yang gue lihat adalah, hutan, kebon, hutan, kebon. gue terus melangkahkan kaki, nafas gue mulai nggak beraturan, carrier yang begitu berat ini membuat dada gue sesak. gue nggak kuat lagi..

Hosh...hosh...hosh...

"Break dit... aus dit..." Gue duduk diantara rerumputan.

"Bangun-bangun...elah lu. baru sebentar"

"Dit gue aus dit.."

"Kaga boleh minum! ayo bangun" adit narik tangan gue

"Dit brengsek lo dit, tar dulu ngapah.." Gue ngeluh.

"Lo liat noh cewek-cewek aja udah pada jauh didepan, masa kalah sama ceweknya"

"Tau lo ndil, cemen lo" Ujar baim

Gue kalo udah dibanding-bandingin sama perempuan, semangat gue langsung bangkit. gue berdiri, tanpa minum. semangat gue kembali muncul. gue bangkit, melangkahkan kaki kembali.. AYOK NDIL KAMU PASTI BISA!!

10 detik kemudian..

"Dit...aus dit.. bagi aer dit.. hosh...hosh.."

Fisik gue beneran parah banget, mungkin ini efek dari gue yang juga seorang perokok, oke pendakian kali ini gue bener-bener ngerasa jadi orang yang nyusahin. Gue kasih tahu nih ya, buat lo yang masih pemula naik gunung, perjalanan dari pos pendakian sampai ke pos pertama, itu adalah perjuangan paling berat, kenapa? soalnya tubuh belum menyesuaikan diri, mau nggak mau lo harus kuat kuatin aja deh. sampai fisik lo terbiasa..

"Kita bercanda-canda aja deh, ntar juga nggak kerasa" Ujar Ean..

"Kita paling belakang ini, team pendaki lambat." Saut Baim.

Asli, gue jadi ngerasa nggak enak sama Baim, Sambas, Adit dan Ean. mereka sampai rela nungguin gue jalan yang dikit-dikit duduk, dikit-dikit ngeluh, dikit-dikit minta aer. fisik gue bener-bener lemah. Perjalanan menuju pos 1 masih jauh, dan masih ada 4 pos lagi didepan setelah pos 1..

Bibir gue biru, pandangan mata kosong, kaki terus melangkah perlahan dengan nafas yang tersendat-sendat, Samar-samar gue mendengar suara percakapan, antara Ean dan Sambas.

"Mbas, punya anak kembar enak kali ya, lu kalo punya anak kembar mau lu kasih nama siapa?" Kata Ean

"Gue kalo punya anak kembar, pengen gue kasih nama TIA TAI, kalo lu an?" jawab sambas

Gue nahan ketawa...

"Oh kalo gue sih, keren. nama anak gue kalo kembar cowok cewek. Ganjawan sama Ganjawati" Jawab Ean

Gue ketawa ngakak.

"Kita main ABC lima dasar aja yuk an"

"Ayuk.."

"ABC LIMA DASAAARR"

Sambil jalan mereka melakukan hal ini. -_____-

"Gue ikutan, nama-nama apa nih?" Baim ikut nimbrung

"Nama-nama anak orang aja biar gampang.."

"Okeeee.... abcdefghijklmnopqs..... S"

"Suparjo"

"SUMARNI"

"SUKIYEM"

"Ini nama-nama anak orang tahun berapa? buset.."

"Gapapa yang bisa jawab semua. lagi-lagi.. abc lima dasar..."

Gue ngakak terus. anjrit...

Selama perjalanan sampai ke pos 1, gue dihibur oleh orang-orang absurd ini. perjalanan jadi tidak berasa jika kita menikmati sambil bercanda, ini serius. bercanda adalah hal yang sangat menyenangkan. Tidak terasa kaki yang terus melangkah membuat kita sampai di pos 1.


"Kebayang nggak dipuncak sana ada warung?" tanya Baim

"Warung? dipuncak? Ditengah hutan gini?" Gue nggak percaya.

"lah emang iya ndil, dipuncak sana ada warung, warung mbok yem.."

Saat itu juga gue penasaran abis, warung dipuncak gunung? dipuncak gunung ada warung?


Bersambung..